Alat Ukur Hidroponik
Unsur hara yang telah dilarutkan dalam nutrisi sangatlah banyak, baik itu unsur makro maupun mikro. Maka dari itu kita perlu mengetahui berapa kandungan kandungan yg terdapat pada unsur-unsur tersebut didalam nutrisi yang akan di aplikasikan pada tanaman. Selain itu untuk mencagah kekurangan atau kelebihan unsur-unsur tertentu pada tanaman, sehingga hal tersebut sangatlah berpengaruh. Baca juga artikel berjudul “Akibat Kekurangan Unsur Hara padaTanaman Hidroponik”. Dalam berhidroponik kita perlu mengetahui parameter-parameter sebagai berikut :
1. EC Meter dan TDS
EC atau Electrical Conductivity meter adalah suatu alat yang berfungsi untuk mengukur kadar listrik pada suatu nutrisi misalnya mS/m dalam satuan mS. Alat tersebut digunakan karena sifat penyerapan nutrisi pada akar tanaman bekerja berdasarkan prinsip pertukaran ion atau ion exchange. Sehingga diperlukan agar kadar nutrisi berada pada batas optimal terjadinya pertukaran ion pada akar. Untuk mengganti EC meter, kita dapat menggunakan alat yaitu TDS meter, walaupun ada perbedaan dalam perhitungan atau pengukurannya. TDS fungsinya menghitung kadar nutrisi berdasarkan jumlah padatan yang terlarut didalamnya.
EC & TDS |
2. pH meter
pH meter fungsinya untuk mengukur kadar keasaman (pH), karena dalam berhidroponik sifat garam mineral yang terlarut dapat mempengaruhi kondisi kimiawi dari nutrisi, Setiap tanaman memerlukan kondisi keasaman yang berbeda-beda untuk dapat tumbuh dengan optimal.
pH Meter |
3. Dissolved Oxygen Meter (DO Meter)
DO meter tidak terlalu dibutuhkan seperti pH dan EC, DO meter fungsinya untuk mengukur kadar oksigen terlarut (DO) didalam nutrisi. Semakin tinggi kadar oksigen terlarut maka semakin mudah bagi akar untuk menyerap unsur-unsur yang tersedia dalam larutan nutrisi, sehingga tanaman akan tumbuh dengan cepat dan sehat. Jika kita tidak memiliki alat DO meter, bisa juga dilihat dengan indikasi apakah tanaman yang kita miliki cukup mendapat oksigen atau tidak maka kita bisa melihat pada akarnya. Jika perakaran tanaman berwarna putih bisa diindikasikan tanaman tersebut cukup mendapatkan oksigen, Tetapi jika akar tanaman berwarna kecoklatan maka dapat dipastikan tanaman tersebut mengalami kekurangan oksigen, sehingga kita harus berupaya untuk meningkatkan kadar oksigen dalam nutrisi yaitu dengan cara menambahkan aerator atau dengan cara lainnya.
DO Meter |
0 komentar