Pengertian Hidroponik Secara Umum
Pengertian Hidroponik dalam bahasa Inggris adalah Hydroponic, berasal dari bahasa Yunani, yang artinya Hydro berarti air dan Ponic artinya daya. Jadi arti dari kata hidroponik adalah budidaya tanaman dengan menggunakan media air, maksud dari menggunakan media air bukan berarti hanya air saja, akan tetapi disertakan juga dengan media tambahan lainnya sebagai pengganti media tanah, yaitu rockwol, cocopeat (sabut kelapa), dan lain-lain. Penggunaan media air maksudnya adalah air yg mengandung unsur makro dan mikro yg di butuhkan tanaman atau air yg dicampur dengan nutrisi tanaman sebagai pupuk tanaman tersebut. Sehingga tanaman tersebut bisa mendapatkan suplay makanan atau kebutuhan nutrisi dari media air tersebut.
Sayuran
atau Tanaman tersebut membutuhkan 16 unsur hara (nutrisi) untuk
perkembangan atau pertumbuhan tanaman tersebut. Yg mana unsur
tersebut terdiri dari udara dan pupuk. Adapun
unsur-unsur tersebut terdiri dari :
- Karbon ( C) - Besi (Fe)
- Hidrogen (H) - Magnesium (Mg)
- Oksigen (O) - Boron (B)
- Nitrogen (N) - Mangan (Mn)
- Fosfor (P) - Tembaga (Cu)
- Kalium (K) - Seng (Zn)
- Sulfur (S) - Molibdenum (Mo)
- Kalsium (Ca) - Chlorin (CI)
Unsur-unsur tersebut diatas C, H dan O biasanya diperoleh dari
udara dan air dalam jumlah yg cukup. Unsur hara yang lainnya di dapat
dari pemupukan dengan menggunakan larutan nutrisi. Untuk lebih
lengkapnya bisa dibaca pada artikel link berikut ini “Pupuk atau Nutrisi pada Tanaman Hidroponik”.
Agar tanaman mendapatkan unsur hara yg dibutuhkan seperti yg tertera diatas, unsur-unsur tersebut diracik dengan menyesuaikan kubutuhan unsur hara yang dibutuhkan oleh tanaman atau sayuran. Kita juga tidak perlu repor-repot lagi meracik unsur-unsur hara tersebut karena sudah banyak dipasaran yg bisa diperoleh dengan mudah berupa racikan nutrisi tersebut.
Nutrisi A dan B, yg sudah di racik tersebut kita tinggal mencampurkannya atau melarutkannya menjadi larutan stok A dan Stok B, larutan ini kemudian dicampurkan dari larutan stok tersebut dengan air sesuai takaran yang sudah dianjurkan pada label kemasan atau kebutuhan tanaman. Pada umumnya untuk proses pencampuran disesuaikan dengan aturan yg telah menjadi standard, untuk lebih jelasnya bisa dibaca pada artikel berikut “Cara membuat Nutrisi dari Larutan A dan B”
Agar tanaman mendapatkan unsur hara yg dibutuhkan seperti yg tertera diatas, unsur-unsur tersebut diracik dengan menyesuaikan kubutuhan unsur hara yang dibutuhkan oleh tanaman atau sayuran. Kita juga tidak perlu repor-repot lagi meracik unsur-unsur hara tersebut karena sudah banyak dipasaran yg bisa diperoleh dengan mudah berupa racikan nutrisi tersebut.
Nutrisi A dan B, yg sudah di racik tersebut kita tinggal mencampurkannya atau melarutkannya menjadi larutan stok A dan Stok B, larutan ini kemudian dicampurkan dari larutan stok tersebut dengan air sesuai takaran yang sudah dianjurkan pada label kemasan atau kebutuhan tanaman. Pada umumnya untuk proses pencampuran disesuaikan dengan aturan yg telah menjadi standard, untuk lebih jelasnya bisa dibaca pada artikel berikut “Cara membuat Nutrisi dari Larutan A dan B”
Dengan tergantinya media tanah sebagai tumbuhnya tanaman atau sayuran, media tersebut adalah berupa :
- Rocwool - Sekam Bakar
- Cocopeat - Zeolit
- Sebak - Hidroton
- Pasir Halus - Dan lain-lain
Media tanam tersebut berfungsi sebagai pengganti media
tanah dan untuk tanaman yg agak tinggi bisa di bantu dengan
kayu,tali,bambu dan lain sebagainya agar tanaman tidak roboh dan bisa
berdiri dengan kokoh. Agar lebih jelas tentang media tanam ini bisa
dilihat pada posting berikut dengan judul “Macam-macam Media TanamHidroponik”
Agar
lebih mengenal tentang pengertian hidroponik secara detail dan
lengkap dapat dilihat pada situs wikipedia sebagai berikut
“Pengertian Hidropinik menurut Wikipedia”.
Selebihnya
mengenai pengertian hidroponik secara lengkap dapat merujuk ke situs
wiki sebagai berikut "Pengertian Hidroponik menurut Wikipedia".
0 komentar